![](https://static.wixstatic.com/media/a1fcc9_f9baa4a776c94e13a47a9501ed0fa044~mv2.png/v1/fill/w_980,h_1224,al_c,q_90,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/a1fcc9_f9baa4a776c94e13a47a9501ed0fa044~mv2.png)
*Search & putar lagu Ibu Kita Kartini untuk mendapatkan sensasi lebih selama membaca.
Mungkin ini sudah terlalu lewat beberapa hari, tapi kami segenap kru dan redaksi Lokatara ingin mengucapkan selamat Hari Kartini untuk seluruh wanita Indonesia. Untuk seluruh wanita yang giat memperjuangkan keadilan dan kesamaan derajat bagi kaumnya. Untuk seluruh perempuan yang sedang berada dalam pelukan, maaf, untuk seluruh perempuan yang sedang berada dalam jalan menempuh kerasnya kehidupan.
Kami segenap kru dan redaksi Lokatara mengucapkan selamat Hari Kartini untuk seluruh wanita di Indonesia. Untuk semua pengikut dan pembaca wanita di redaksi Lokatara. Kecuali kalau anda termasuk golongan perempuan terinfeksi virus viralis kronis yang mengisi konten di Tiktok dengan video after sex atau semacamnya, yang menghujani akun media sosial Reemar Martin dengan hujatan dan me-report-nya bersama-sama, atau yang memenuhi kolom komentar akun media sosial Putri Anne dengan hujatan dan makian hingga terpaksa menutup kolom komentar di tiap postingannya.
Golongan yang lebih memilih keviralan dibanding karya, memilih viewers sebelum etika, dan mendahulukan angka sebelum nalar. Kuantitas dipandang lebih penting dibandingkan kualitas, dan konsistensi tidak dianggap sehebat kontroversi. Untuk informasi selengkapnya, silakan unduh aplikasi, lihat dan amati, serta analisislah isinya.
Yang pasti, Almarhumah Raden Adjeng Kartini akan tersinggung dan menangis di alam sana akibat ulah wanita-wanita penoda perjuangan beliau semacam ini. Al-fatihah buat beliau.
Habis Gelap, Terbitlah Terang, Terang Hilang, Gelap Lagi
Ibu kita Kartini menghabiskan 25 tahun masa hidupnya guna menegakkan keadilan bagi kaum wanita. Dan saat ini, ada dan banyak kaum wanita yang disebut diperjuangkan oleh beliau dahulu justru meletakkan kehormatannya rendah-rendah di usia yang bahkan kurang dari dua puluh lima tahun masa hidup beliau. Al-fatihah buat beliau.
Kartini Tidak Sepahlawan Itu
Kalau saja beliau waktu itu tidak Tuhan kehendaki untuk lahir di bumi Indonesia. Kalau saja beliau waktu itu tidak disekolahkan oleh ayahnya. Kalau saja beliau waktu itu tidak diberi kebebasan oleh suaminya.
Kalau saja beliau waktu itu tidak merasa tertindas dan kepikiran untuk memperjuangkan nasib kaumnya. Kalau saja beliau waktu itu tidak menulis surat dan salah seorang sahabatnya tidak berinisiatif mengumpulkan lantas menerbitkan surat-suratnya. Maka tidak akan ada Raden Adjeng Kartini, pendekar kemerdekaan kaum wanita.
Tidak akan ada Hari Kartini, lalu tidak akan ada pula tulisan yang sedang anda baca ini. Tidak akan ada ruas jalan atau taman bernama Kartini. Mungkin Kartini tidak akan sepahlawan sebagaimana yang dikisahkan, dan mungkin rakyat Indonesia akan senantiasa mandi dosa sebab merendahkan kaum perempuan. Al-fatihah buat beliau.
Kartini Tidak Sepahlawan Itu, Milea!
Sebagaimana yang telah penulis tuliskan di paragraf dua, Ibu kita Kartini ternyata tidak seberjasa itu, tidak sepahlawan itu kalau seandainya perempuan-perempuan sejenis itu terus tumbuh dan menyebar di negeri ini. Ah, sudahlah. Sudahlah sudah. Setidaknya sekarang kita paham kenapa di kamus ada kata sia-sia. Penjelasannya begini:
sia-sia/si·a-sia/ a 1 terbuang-buang saja; tidak ada gunanya (harganya, manfaatnya, hasilnya); percuma: sudah minum obat ini, tetapi — belaka; jerih payahnya — saja; — berbuat baik kepada orang yang tidak berbudi; 2 omong kosong; nonsens: pada pendapatnya kepercayaan kita ini — belaka; 3 gagal; tidak berhasil; tidak mendapat apa-apa: segala usahanya — ; harapanku — belaka; 4 dengan sembarangan saja; tidak dipikirkan baik-baik: kritik itu dilancarkan dengan — saja; — menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak, pb jangan mengharapkan sesuatu yang bukan-bukan supaya tidak kecewa; — negeri alah, pb pekerjaan yang dilakukan tidak hati-hati mendatangkan kerugian atau bahaya; — utang tumbuh, pb pekerjaan yang dilakukan tidak hati-hati dan tidak rapi penjagaannya sehingga menimbulkan kerugian.
Atau singkatnya begini:
sia-sia/si·a-sia/ a ; perjuangan Kartini.
Kalau Saja Beliau Waktu Itu
Kalau saja beliau waktu itu masih ditakdirkan hidup dan dipersilakan untuk menyaksikan bagaimana masih banyaknya wanita-wanita tangguh yang meneruskan perjuangannya hingga sekarang. Mungkin beliau akan menangis haru sebab tahu bahwa ternyata perjuangannya tidak sesia-sia itu.
Perlu contohnya? Sebut saja Puan Mah-, maaf, Maudy Ayunda, Gita Gutawa, Tasya Kamila, Sherina Munaf, Eva Celia, Cinta Laura, Raline Shah, Isyana Syaraswati, Ayudia, Bing Slamet, Sophia Latjuba, Sri Mulyani, Susi Susanti, Susi Pudjiastuti, Tri Risma Maharini, Anne Avantie, Najwa Shihab, Merry Riana, Pevita Pearce, Anya Geraldine, Upi, nggak cukup, lanjut part 2.
Selamat Hari Kartini! Tetap jadi Kartini untuk diri sendiri dan selalu sebarkan energi positif ke lingkungan sekitar setiap hari. Selamat Hari Kartini, Milea! Senantiasa pelajari dan amalkan nasihat-nasihat beliau agar perjuangannya untuk kaum wanita dahulu tidak sia-sia.
Cheers! And have a good time!
Comments