top of page

Keluh Kesah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Perihal Kuliah Online

Femozodiac


Di masa pandemi virus corona (COVID-19), hampir seluruh kampus melakukan lockdown dan menghentikan aktivitas di lingkungan kampus. Alhasil perkuliahan pun terpaksa dilakukan secara online atau jarak jauh. 3 minggu sudah berjalan sejak perkuliahan semester baru, Platform e-Learning terbaru menjadi sesuatu yang berbeda pada perkuliahan semester ini. Platform tersebut bertujuan untuk melaksanakan pembelajaran daring yang terintegrasi dengan portal akademik.


Namun, ternyata menimbulkan polemik diantara mahasiswa/i. Manajemen sistem pembelajaran dinilai masih belum sempurna. Sering terjadinya lemot dan error pada sistem yang tiba-tiba down menjadi kesulitan tersendiri untuk para mahasiswa jika tugas sudah mendekati deadline.


Perihal tugas pun dinilai sangat menyulitkan mahasiswa. “Tugasnya bejibun banget, hampir semua pertemuan mata kuliah pasti dapet tugas. Melebihi tugas-tugas yang kita dapetin kalo lagi kuliah offline.” kata Naqsyabandi, salah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi. “Ada juga beberapa dosen yang ngejelasinnya masih kurang nyampe ke mahasiswanya kalo online gini. Pokoknya banyak banget variabel kendalanya.” tutur Dendi.


Selain tugas, masih ada forum dan kuis yang harus diisi oleh mahasiswa dihampir setiap pertemuan mata kuliah. “Jangan tugas terus, gapapa deh kuis terus. Tapi jangan tugas, forum, kuis setiap mata kuliah tiap hari[nya].” Kata Jessica Charis. “Tugasnya lebih dikurangi, kesibukan kami pun untuk saat ini tidak hanya terfokus kuliah saja. Banyak dari kami yang fokus bekerja untuk menambah keuangan dan juga membantu orang tua.” Tambah Kahfi Seftiandy.


Terlebih untuk mahasiswa konsentrasi Broadcast yang tidak dapat memakai Lab untuk menunjang proses belajar mahasiswa. Menurut Nur, salah satu mahasiswa konsentrasi broadcast. “Praktik akan penyiaran itu lebih penting daripada sebuah tugas, proposal, maupun kuis. Bagi kita anak broadcast, praktik, lab, dan membuat program itu adalah nomor 1. Tapi dikarenakan sekarang diharuskan online, kualitas membuat suatu program dari studi broadcast pun menurun, entah itu videonya, kualitas yg dihasilkan ataupun kemampuan mahasiswa-nya juga tidak sama.” Imbuhnya.


Presensi kehadiran mahasiswa pun menjadi taruhan untuk memenuhi kotak-kotak kegiatan yang tersedia ditiap pertemuan setiap mata kuliahnya. Mahasiswa dituntut belajar mandiri dengan memenuhi tugas-tugas yang ada untuk absensi perkuliahan.

Disamping keluh-kesah mahasiswa diatas. Perkuliahan online memudahkan kita untuk belajar di masa pandemi ini. Karena tentu jika perkuliahan tatap muka dilaksanakan jelas menimbulkan cluster (COVID-19) baru di kampus. Lagi-an kuliah online tuh enak.


“To be honest, gue sih enjoy-enjoy aja. Kapan lagi kuliah sambil rebahan, nyebat, ngopi. Dan bagi orang yang nggak suka keramaian sih lebih fokus aja.” Tutur Timun, Mahasiswa Ilmu Komunikasi. “Saran gue sih, daripada lu pada ngeluh ini itu. Mending lihat sisi positifnya dan sebagai manusia di era modern, harusnya bisa adaptif dengan teknologi.” Tambahnya.


“Plus-nya [kuliah online] ya bisa di rumah gitu, lebih enak & santai.” kata Rizka Aulia.
“Sulit tapi gapapa. Alhamdulillah masih bisa kuliah.” Kata Ayu.

Perkuliahan tahun ini memang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. nggak bisa bertemu dengan dosen secara langsung, nggak bisa bertemu dengan teman secara langsung. Ketemuannya via layar doang.


Polemik yang muncul terkait perkuliahan online, mungkin memang harus dievaluasi. Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi jalannya perkuliahan. Untuk tahu lebih jelas keluh-kesah kuliah online ini, LOKATARA berinisiatif meminta pendapat singkat anak Ilmu komunikasi tentang apa yang mereka rasakan. Berikut Kompilasi pendapat mereka.


 

“Sebuah solusi untuk menghadapi pandemi, tetapi harus direvisi.” -Aje
“Sama aja belajar mandiri.” -Fauzan Acyuto
“Asik, tapi suram. Enak, tapi gak pengen lagi.” -Wildan Alfarizi
“Capek.” –Jessica Charis
“Biasa aja.” -Muhammad Raafi Arif
“Pusing, bikin stress. Dikasih ppt Bahasa Inggris, kuisnya Bahasa Indonesia.” -Marsha Aliffia

“Ngga asik, ribet, lebih pusing. Tapi kalo telat dikit sih enak, baru bangun langsung online wkwk.” -Rafi disheva
“Kurang maksimal karena terganggu sinyal dan lain-lain.” -Ineke Putri Yadita
“Menurut saya, kuliah online ini lebih berat daripada offline. Berat dari segala hal yg berhubungan dengan akademik. Sebenarnya tergantung bagaimana pribadi masing-masing juga, tapi menurut saya pribadi yang berasal dari penjurusan Broadcasting, yang mana praktik akan Penyiaran itu lebih penting daripada sebuah tugas, proposal, maupun kuis. Bagi kita anak broadcast, praktik, lab, dan membuat program itu adalah nomor 1. Tapi dikarenakan sekarang diharuskan online, kualitas membuat suatu program dari studi broadcast pun menurun, entah itu videonya, kualitas yg dihasilkan ataupun kemampuan mahasiswa-nya juga tidak sama. Tapi disamping itu semua, kuliah online memang diharuskan mengingat harus mematuhi protokol kesehatan. Dan semoga saja covid-19 cepat menurun, Aamiin.” -Nur Fadilla Efendi
“Little bit difficult, karena sistem LMS yang belum sempurna.” -Afifah Muthi Atiqah
“Rasanya, ***** banget -mang oleh.” -Baiq Almira Syarifa
“Beuh bikin lemes dah LMS-nya, kapok gue mending offline.” -Nasya
“Terlalu lelah dengan tugas dan kuis, lebih banyakin diskusi online.” -Fadill
“Menurut gua, kuliah online kurang efektif ya, materi setiap matkul kurang ngerti walaupun sudah terdapat ppt, kuiz, forum. Para mahasiswa juga banyak faktor untuk susah fokus pada saat online mulai dari internetnya, disuruh oleh orang tua dan banyak lagi. Apa lagi tugas yang diberikan juga lebih banyak daripada offline dan terkadang dosen juga hanya menyuruh membaca materi sendiri dan harus memahami materinya.” -Petok

“Kuliah online semester ini menurut ku adalah kuliah yang beda dari kuliah biasa , dimana ga bisa ketemu dosen langsung ,ga bisa ketemu temen-temen secara langsung tapi ketemunya dilayar. Dan kuliah online semester ini beda dengan kuliah semester lalu yang harus menggunakan sistem online baru di telkom yaitu LMS yang beda juga sama kuliah online semeter lalu yang pake aplikasi yang sudah ada. Kuliah semester ini dengan ada sistem baru dan aturan baru jadi terasa sedikit lebih sulit dimana ada quis setiap petemuan jadi harus lebih serius, tapi ada poin plusnya LMS itu ada video interaktif buat pahami pelajaran dan juga materi yang dikasih bisa langsung ke dowload itu sih yang bantu banget, tapi kadang masih ada kurang juga seperti jaringan lemot, ya semoga bisa semakin baik ya sistemnya.” -Nurmalia Afiani Latifah
“Menurut saya untuk kuliah online, ya sangat berkesan dan memudahkan kita dalam belajar di masa pandemi ini karena jika belajar onsite tentu jelas akan menjadi penyakit baru.” – Kahfi Seftiandy Fidyatna
“Tidak seru, suasana beda dan tidak dapat fokus belajar.” -Kiki
“Kurang menyenangkan yang pasti. Dan menurut saya ga efisien dari sisi belajarnya karena kita hanya mandang laptop/komputer/hp untuk absen. Dari absen itu bisa aja ada yang cuma buka terus lanjut tidur lagi. Kalo harus bertatap muka lewat zoom/gmeet juga pasti ada yang login doang tanpa oncam cuma buat absen dan lanjut kegiatannya lagi. Tapi ya apa daya pandemi ini menyerang tanpa kemauan kita jadi mau gamau kuliah online ini harus terjadi. Tapi ya tanggepan dari saya kuliah online ini ga banget karena ga ada yang masuk ke otak dari pelajaran-pelajaran yang kita pelajari.” -Shevayafi Irdi Fachrezy

“Untuk yang semester ini lebih baik sistemnya daripada semester kemarin, dan untuk pemberian tugas juga sudah dibatas wajar. Tapi terkadang yang sedikit menghambat LMS masih sering error.” -Andini Kurnia
“Ada plus minusnya sih. Plusnya ya bisa di rumah gitu lebih enak santai, kalo minusnya ya mungkin kendalanya dari jaringan kali ya biasanya suka down tiba-tiba apalagi pas deadlinenya bentar lagi huhu.” -Rizka Aulia
“*** banget lah ampas, ga efektif buat pendidikan. mending ditiadakan, mahasiswa kasih nilai A semua.” -Gibran Ibrahim
“Ga efektif, tugasnya jangan dibanyakin. Karena semua tugas terus.” -Anggi Ahmad
“Kacau banget mentang-mentang kita online di rumah, tugas tiap hari. Belum kuis dan forumnya, stress lah pokoknya.” -Bonbon
“Kuliah online semester sekarang ini kurang memadai bagi mahasiswanya terutama saya sendiri. Menyusahkan mahasiswa dari segi jadwalnya, sehari 2 mata kuliah dapet tugasnya lebih dari 2. Deadline mepet-mepet, ga efisien untuk di lakukan menurut saya.” -Firza Jaya Ar Rasyid
“So far seru, challenging karena tugasnya jadi lebih double.” -Caca
“Mau nanya aja pulsa 100 ribu udah nggak dikasih lagi ya?” -Aiyu
“Banyaknya tugas, kurangi tugasnya.” -Melvin Andrea

“Enak ga enak sih, tapi karena emang kondisi yang ga memungkinkan untuk kuliah offline jadi harus dinikmati dan disyukuri aja lah. Ga enaknya kadang suka ada dosen yang tiba-tiba ngasih tugas tanpa ada pengumuman apa-apa di grup.” -Ismania
“Kurang, ga kaya kuliah. Ga bisa fokus liat layar malah ngantuk.” -Puteri Natasya
“Mumet. Pening. Penat.” –Ne
“Santai ga santai, tapi cuman kuliah online ini. Yang ikut pertemuan sambil rebahan di kasur, kadang juga bikin mager.“ -Gemma Rifa
“Capek pak asli, tugasnya di kondisikan lah yakali tiap hari ada tugas.” -Rayhan Azmi
“Kurang memuaskan, LMS diperbaiki.” -Rafi Akbar
“Kurang banget apa lagi kalo udah mepet deadline. LMS-nya lagi down.” -Pampam
“Kuliah online yang bagus menurut saya yaitu apabila forum diskusi tuh benar-benar dilaksanain waktu meet tatap muka, bukan lewat forum-forum LMS. Terus server LMS- nya [di]benerin lagi jangan suka down-downan. Amsyong kalo mau ngumpulin tugas mepet deadline tapi malah kena bencana LMS maintenance.” -Dendi Naqsyabandi
“Banyak orang-orang caper bermunculan, males deh.” -Abdu

 

Begitulah. Buat kalian yang sedang kuliah online, ada tanggapan soal keluh-kesah diatas?


3 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post

0811-1283-334

Kawasan Pendidikan Telkom, Jl. Telekomunikasi No.1, Sukapura, Kec. Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat 40267

  • Instagram

©2021 by LOKATARA. Proudly created with Wix.com

bottom of page