Halo teman-teman mahasiswa Indonesia! Apa kabarnya nih selama kuliah online? Asik dan menyenangkan atau bahkan membosankan dan bikin kepala tambah sakit? Sudah banyak nih mahasiswa yang seringkali mengeluh, “kuliah online ini ga ada asiknya sama sekali, bukannya bikin otak makin lancar, eh malah buat otak kita ngadet karena ga ngerti apa-apa ditambah dosen yang jarang jelasin materinya. Apalagi, kalau ada tugas karya ilmiah udah deh tambah badmood.”
Bukankah kalimat ini kerap teman-teman alami selama kuliah online? Lalu, pernah ga sih teman-teman sering bertanya pada diri sendiri, “ah elah tugas ilmiah lagi udah mana ga ngerti sistematikanya ditambah dosen yang ga pernah jelasin materi ini sama sekali. Gimana ya caranya agar bisa lancar ngerjain tanpa harus ATM (amati, tiru, dan modifikasi) punya orang lain?” Nah, kali ini akan ada jitu tentang bagaimana caranya mengerjakan tugas karya tulis ilmiah saat dikejar deadline. Yuk, langsung saja disimak!
Pertama, mencoba mencari dan mengingat permasalahan yang sering terjadi di lingkungan sekitarmu. Saat ingin memulai mengerjakan tugas ilmiah, cobalah cari suatu permasalahan yang kerap terjadi di sekelilingmu. Hal ini akan membuat otakmu bekerja untuk mendapatkan sebuah ide dan tentu saja dosen akan lebih tertarik dengan mahasiswa yang sedang mengangkat isu yang sedang viral.
Kedua, carilah referensi di berbagai jurnal yang dapat diakses pada Google Scholar atau Research Gate. Referensi merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam persyaratan karya tulis ilmiah. Tanpa adanya referensi, tulisan tersebut bisa dikatakan rekayasa karena tidak adanya bukti penguat, sehingga dosen akan curiga dengan tulisanmu itu.
Ketiga, tuangkan semua ide dan referensi yang didapatkan dalam bentuk tulisan. Jitu yang ketiga ini, penting juga nih dalam persyaratan karya tulis ilmiah. Kenapa? Tentu saja, karya tulis ilmiah ini kunci utamanya menulis dan karya ini wajib ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar dosen bisa memahami isi karya tulismu. Kemudian, hindari copy paste saat menulisjika mengambil sebuah atau beberapa kalimat dari jurnal dan website karena dosen bisa mengecek tulisanmu untuk mengetahui unsur plagiat. Hal ini menjadi suatu kewaspadaan bagi mahasiswa saat terburu-buru mengerjakan tugas karena dikejar deadline. Bahkan, sebagian mahasiswa memiliki prinsip “Sing penting kelar” tanpa memperhatikan sistematika dan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Keempat, berikanlah solusi darimu untuk pemerintah dan masyarakat. Biasanya, karya tulis ilmiah itu yang dilirik adalah permasalahannya terlebih dahulu dan solusi yang diberikan, sehingga solusi tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jika solusimu dapat bermanfaat bagi semua orang, tentu saja dosen akan mengapresiasi hasil kerja kerasmu.
Kelima, rapikanlah tulisan tersebut dengan mengecek semua ejaan bahasa Indonesia, apakah masih ada yang salah ketik atau sudah layak kirim ke LMS? Hal ini sangat perlu diperhatikan, meski masalah yang dialami adalah masalah sepele menurut troublestudying mahasiswa. Masalah sepele ini bisa saja dosen mengurangi nilai karena ada kesalahan dalam pengetikan dan penulisan kurang rapi.
Lima jitu tersebut tentu akan sangat mudah dilakukan jikalau teman-teman mahasiswa mengerjakan tugas karya tulis ilmiah dengan cara dicicil, sehingga tidak ada lagi prinsip “sing penting kelar” dan “amati dan tiru” dari karya orang lain. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan mengurangi risiko penjiplakan terhadap karya orang lain.
“Tetaplah menulis walau tidak menyukainya, perbanyaklah menulis walau hanya sedikit, dan jadikan tulisan itu dengan penuh kebermanfaatan bagi orang lain agar menjadi amal jariah untukmu.” -Fathiyyah Azizah
Comments